Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Kamis, 13 November 2014

Me vs Change Effect

Change. Change atau perubahan. Satu kata yang bisa membuat dunia berputar tidak lagi sesuai porosnya, atau membuat sang waktu menjelma menjadi sesosok santa clause. Tapi yang aku tau, perubahan tidak serta merta berdiri sendiri. Dia punya pengikut. Aku menyebutnya efek. Efek dari perubahan yang terjadi. Dan aku benci itu.
Aku tahu perubahan itu bagai roda dalam kehidupan manusia. Kita bisa dikatakan hidup, kalo kita terus menjalankan roda kita. Salah satunya menerima dan melakukan perubahan. Begitu, bukan? Ah, manusia.. mereka memang pandai berteori. Salah satunya aku.

Belakangan ini aku dihadapkan dalam satu situasi yang mengharuskan aku menerima perubahan. Salah satu sahabat ku yang selama kurun waktu kurang lebih 5 tahun selalu menjadi Partner-anytime-anywhere ku akhirnya memiliki pasangan. Bahagia? Jelas. Aku sangat bahagia atas perubahan statusnya. Aku sangat bahagia karena akhirnya ada pria hebat yang bisa melihat kehebatan dari sosok sahabat ku ini. Sampai pada satu waktu, sang efek datang menghantui ku. Aku tau, setelah ini partner anytime-anywhere ku akan berubah menjadi partner sometimes-somewhere saja. Aku tidak bisa lagi mengandalkannya untuk segala kerandomanku di setiap harinya. Aku tidak bisa lagi dengan egois meminta aku tetap jadi prioritasnya dibanding lelaki-lelaki yg mendekatinya.
Kemudian sang efek menghadiahi ku sebuah rasa. Hampa. Aku merasa lebih sangat baik baik saja hidup tanpa pacar dibanding tanpa sahabatku ini. Keterbiasaan ku akan selalu berada di sisi sahabatku ini menjadi candu.
Candu yang aku pun bingung bagaimana cara menyudahinya. Aku tidak siap dengan semua efek perubahan yang terjadi. Entah karna memang aku benci akan sang efek, atau karna memang aku hanya takut 'sendirian'.

Sampai pada akhirnya aku menyadari, bahwa sebenarnya yang aku takutkan itu bukan perubahan maupun efeknya. Aku hanya tidak tahu bagaimana caranya keluar dari zona-nyaman ku. Aku begitu takut keluar dari zona-nyaman ku sehingga aku mencari kambing hitam untuk menutupinya.
Oh well, kalian bisa memanggil ku cemen, pengecut, atau apapun itu.
Memang benar aku takut untuk keluar dari zona nyamanku yang satu ini. Namun satu hal yang aku ingat, aku tidak takut untuk mencoba.

#day2 #30DaysOf1PostADayChallenge

Rabu, 12 November 2014

#30DaysOf1PostADayChallenge

Oh well, setahun lebih sejak postingan blog terakhir, agaknya membuat gue jadi sedikit kaku untuk bercerita. Entah bercerita, atau sekedar mengungkapan apa yang di kepala atau di hati. Antara gue menganggap cerita gue tidak menarik untuk diceritakan atau gue yang kembali tidak tertarik untuk menceritakan hal hal yang bersarang di otak dan hati gue.

Sampai pada akhirnya gue akhir akhir ini mulai baca lagi blog orang orang. gak sedikit dari mereka hanya menceritakan sebagian kejadian kecil yang mereka alami atau sebagian imajinasi mereka. And I was like “sesimple ini bikin cerita?”

So here I go, with my new challenge with my bestiest, called #30Daysof1PostADayChallenge. For the next 30 days which is until 12 Desember 2014 I will write any post on my blog. Any. Bisa dari hal – hal yang (menurut gue) penting sampe yang (menurut gue) sampah sekalipun.

See you on my next post ;)
#day1 #30DaysOfPostADayChallenge

Minggu, 28 April 2013

What a Terrified Feeling!

Let say ini lanjutan tulisan gue yang teori jatuh cinta yang ini ,kalo tulisan pertama itu teorinya aja dan ceritanya gue masih dalam masa "mempertanyakan" kesempatan jatuh cinta itu sendiri, sekarang gue mau cerita tentang yang mana akhirnya gue cape selalu bertanya tanya kenapa. Gue yang menjalani hidup kejombloan ini dengan senang hati gembira tanpa beban akhirnya dikasih ALLAH SWT perasaan itu. Iyaaaa.. itu, perasaan yang bikin gue bertanya tanya bertahun tahun. Apalagi kalo bukaaaaaaaaannnnnnnnnn???? Jatuh Cintaaaa!!!! yaaaaa  100 ribu buat kamu kamu yang udah ikutan teriak, walaupun dalem hati juga tetep keitung kok. *sawer sawer duit* *piul si dermawan*

Jadiiii, emang yang namanya jatuh cinta gak bisa disangka sangka, diatur atur apalagi dibuat buat. Yaaaa singkat cerita gue jatuh cinta sama orang yang baru ajaa gue kenal seminggu yang lalu. Walaupun sebenernya gue udah tau ni orang dari lama tapi secara resminya gue baru kenalan dan bertemu sama dia seminggu yang lalu. Katanya orang orang sih namanya Jatuh Cinta pada pandangan pertama gituuuuuu... dan mulai dari sini perasaan aneh bin gak enak mulai bermunculan.

Semenjak kita ngobrol selama seminggu ini, gue ngerasa ada sesuatu yang beda dari diri gue. Gue yang biasanya biasa aja kalo ada cowok cowok manapun bbm, tapi pas dia bbm rasanya kayak menang undian gratis ke paris selama sebulan (yaa emang belum pernah sih, tapi anggep aja begitu lah yaaa). Rasanya seneng, deg deg-an, sampe bingung harus bales apa karna takut salah ngomong. Mau lama bales tapi gak tahan mau bales. Mau cepet cepet bales nanti ketauan banget gue seneng bbm dia. Semua jadi terasa serba salah (enggak, ini bukan lagi promosi lagu raisa). Belum lagi kalo dia mulai bales lama seharian atau cuma ada lambang "R" di layar gue. itu perasaan gelisah, galaunya melebihi orang orang yang abis putus atau belum bisa move on. Perasaan gelisah, galau itu disponsori juga sama asumsi asumsi negatif yang bermunculan tiba tiba, entah takut bertepuk sebelah tangan lah, takut dia bosen ngobrol sama gue lah, takut gue dikira terlalu agresif lah dan takut - takut yang lainnya. Sampe - sampe gue mikir, jadi ini nih yang namanya jatuh cinta? yang orang - orang selalu bilang jatuh cinta itu enak, bahagia lah, bla bla bla. Iya kalo orang yang bikin kita jatuh cinta itu jatuh cinta juga sama kita. Kalo enggak?

Buat orang yang terlalu nyaman sama "ketidak-pernah-lagi-ngerasain-sakit-zone" kaya gue ini, Jatuh cinta itu semacem hal yang menakutkan. Menakutkan untuk dirasa lebih lama lagi, namun tidak berdaya untuk melawannya. Berkali - kali gue berusaha masuk ke zona nyaman gue itu lagi, namun pada akhirnya gue harus tetep ngerasain getir pahitnya yang namanya jatuh cinta. Karna sekali lagi, jatuh cinta akan membuat pikiran lo didominasi sama hati lo. Sekeras apapun lo mikir untuk berhenti, sekeras itu juga hati lo menarik lo untuk tetap merasakan itu.

Karena, sakitnya Jatuh Cinta gak akan bikin hati lo mati. Justru mungkin sakit itu yang bikin hati lo bertahan untuk tetap hidup.

Jatuh Cinta Lagi (?)

Wow! it has been 2 years ago from my last post. dulu sih bilangnya setiap ada kejadian apa aja mau langsung post, tapi nyatanya berbicara tak segampang melakukan. Selalu adaaaaa ajaaaa rintangannya, dari mager, gak ada internet, mager, sibuk, mager lagi, yaaaa intinya sih kebanyakan magernya.....
Jadi sekarang setelah baca beberapa blog orang dan lagi mengalami beberapa hal yang bener-bener mengusik hati, pikiran, dan tenaga baru deh ilang magernya jauh - jauh. wuzzzzzzzzzzzz!!

Jadi gini, gue yang biasanya dikenal temen - temen sebagai "via si mati rasa" "via yang hatinya udah gak ada" "via si betah jomblo" dan lain - lain yang menunjukan kayaknya hati gue udah keras sekeras batu karna belum pernah lagi yang namanya jatuh cinta. Sampe salah satu sahabat gue dengan polosnya nanya ke gue "piul, piul gak mau jatuh cinta lagi? aku udah lama deh gak liat kamu jatuh cinta" dan gue cuma bisa melongo. Melongo kaget sama pertanyaan dan penyataannya.
Lah ya kalo ditanya mau apa enggak jatuh cinta lagi ya mau laaaahhh. bok, hidup tanpa ngerasain apa yang namanya deg deg-an, khawatir atau cemburu itu gak enak kali. rasanya ya datar-datar aja, cenderung menilai semua hal sceptic dan terlalu rasional malah. Cuman ya balik lagi, gue enggak tau kapan saatnya gue jatuh cinta. kalo gue bisa ngatur kapan gue harus jatuh cinta, gue udah sering banget kali jatuh cinta sama orang, udah ganti ganti pacar juga mungkin hahahha. Tapi apalah daya, gue pun hanya bisa menunggu kapan si yang namanya "cinta" itu jatuh ke gue.

Kadang gue mikir, faktor apa yang membuat ALLAH SWT mempertemukan seseorang untuk merasakan jatuh cinta satu sama lain atau yaaa jatuh cinta sendiri deh minimal. Apa dilihat dari kesiapannya jatuh cinta, kepantasannya untuk merasakan jatuh cinta, atau keikhlasannya untuk merasakan jatuh cinta. Dan gue mempertanyakannya sendiri pada diri gue sendiri, apa gue siap buat jatuh cinta? apa gue pantes buat jatuh cinta lagi? dan apa gue ikhlas untuk ngejalanin jatuh bangunnya jatuh cinta? Well, yang mana jatuh cinta itu udah mutlak sepaket sama yang namanya sakit, gelisah, galau, insecure,kecewa, dan perasaan perasaan lainnya yang mengikuti perasaan bahagia dibalik cinta itu sendiri. Gue aja selalu mengunderestimate-kan orang orang yang galau, sedih, murung karna cinta. dan apakah gue siap ngerasain hal hal yang tadinya gue underestimatekan dan menjadi yang diunderestimatekan? bahkan gue aja gak tau jawabannya.

Karena saat lo jatuh cinta, pikiran lo didominasi sama hati lo yang isinya dia, harapan, dia, harapan. dan itu sebabnya jatuh cinta sepaket sama sakit. Karena harapan membungkusnya.

Rabu, 14 Desember 2011

That's Life!

berawal dari pas gue pulang naik angkot M11 seperti biasa dari kampus ke rumah ,terus yaaaa naik angkot aja seperti biasa sambil liat liat pemandangan (caelaaah). sampe di tengah jalan supir angkotnya berhenti, terus gue liat ternyata dia disamperin sama abang abang yang lain. se-enggak sengajaan gue denger sekilas pembicaraan mereka,

abang abang lain: "eh ayo dong tukeran gue mau narik"
supir angkot: "yah jangan dong ,gue masih mau narik, gaboleh ah ga boleh"
abang abang lain: (lebih galak) "ga ada ah, udah cepet tukeran" (sambil buka pintu angkot dan narik supir angkot keluar)
akhirnya supir angkot itu ngalah dan pindah ke kursi penumpang di belakang.

kalo diliat emang kayaknya kok ya biasa aja ah para supir angkot gantian gantian narik angkot gitu. tapi yang jadi perhatian gue disini adalah waktu supir angkot menolak buat gantian tadi, gue liat ekspresi mukanya itu kaya bener bener memohon sama orang itu supaya ga diganti. ekspresi yang nunjukin ketakutan dan kemauan yang masih ada buat (usaha) narik angkot. ekspresi yang cuma bisa pasrah ketika akhirnya dia ga bisa lagi mempertahankan kemauannya buat usaha itu.
dan dengan insting kemanusiawaniataan yang sensitive gue ini, gue ngerasa sedih. gue ngebatin "kalo aja dia bisa punya jatah angkot sendiri buat pekerjaannya, pasti dia ga harus rebutan jatah narik kaya gini, pasti dia punya penghasilan yang seenggaknya sampe dia bener bener ngerasa cukup sama usaha nya pada saat itu. gue sempet mikir juga, kenapa supir angkot itu ga cari pekerjaan yang lain kaya misalnya supir pribadi atau apaaa gitu. dan semakin banyak gue ngebatin, berujung pada satu hal yang gue sadarin.
THAT'S LIFE! life is about choice struggle and sacrifice. kalo lo udah milih , ya lo harus perjuangin pilihan lo itu. termasuk ngejalanin pengorbanan yang ada didalamnya.
kaya misalnya pak supir angkot yang emang udah milih untuk jadi supir angkot dan dia memperjuangkan pilihannya dengan segenap niat untuk mengusahakan agar pekerjaannya sebagai supir angkot yang (mungkin) cabutan itu bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.

dan gue? gue juga sadar. sering banget gue ngerasa salah pilih jurusan kuliah, sering nyalahin orang orang sekitar yang bikin gue salah jurusan ini atau sekedar ngerasa orang orang itu bikin gue jadi bukan diri sendiri. tapi balik lagi, mungkin orang orang luar atau faktor faktor luar tadi itu yang mengarahkan gue untuk masuk jurusan akutansi ini, tapi pilihan ada disiapa? gue. gue udah milih buat masuk akuntansi, dan sekarang tugas gue juga untuk memperjuangkan pilihan gue sampe gue lulus nanti walaupun resiko nya gue harus mengorbankan "passion" gue di hal lain, minat gue di bidang yang lain, sampe kesenengan gue sendiri. so, choose wisely ;)

Jumat, 23 September 2011

mysteri of number 7

tujuh ,tujuh belas, dua puluh tujuh. itu tiga angka dari berjuta juta angka kesukaan gue yg bersumber dari satu angka. apa ituuuuuuu kawan kawan?????? *nyodorin mic*
yeah 7. seven. atau tujuh. gue suka banget angka tujuh. bangedh. pake DH! dan semua yg berunsur tujuh
makanya kalian bisa liat di gambar awal blog gue angka angka yg ada angka tujuh nya.
"kenapa sih lo suka banget angka tujuh vi?" soalnya tujuh itu like my lucky number. oke mungkin kalian semua tau kalo tujuh emang angka keberuntungan menurut primbon nya cina. Tp ini bukan angka keberuntungan biasa guys. ini lebih ke angka yang berarti buat gue.

entah ini kebetulan atau apa namanya , hidup gue , orang orang sekeliling gue yang berarti buat gue selalu ada hubungan nya sama angka 7 secara ga langsung.
gue sempet pacaran yang bisa dibilang hmmm yg paling berarti buat gue , ada dua orang. yg pertama gue jadian pas tanggal 7, dan yang satu lagi gue jadian tanggal 17. serta ulang tahun gue yang tanggal 27
sahabat yg paling gue sayang ulangtahun tanggal 2-7-1991 kalo disambung 2791 = 27 (lagi)
gue meng-admiring seseorang yang ulang tahunnya tanggal 7.
gue paling males ngumpulin tiket nonton ,biasanya langsung gue buang di tempat duduk nya tapi entah kenapa ada satu tiket yg ada di tas gue ,pas gue liat liat lagi tenyataaaaa JENG JENG JENG!!!
ternyata gue pada saat itu nonton di Teater 7, Row G = huruf ketujuh, dan Seat 7
gue gapernah ngira bakal nyimpen tiket ini. inget aja engga.

dan masih banyak misteri misteri angka 7 yang ada di hidup gue. yang menyebabkan gue suka banget sama angka ini. parah!

oke ah laptop udah mau abis batre nya ,sampai ketemu ke mood nulis berikut nya. yudadah babaaayyyyyyy :*

kacamata vs cinta

Kacamata! ya kacamata itu salah satu benda terpenting buat gue setelah handphone dan dompet. kenapa? karena gue ga akan bisa ngeliat orang dengan jelas tanpa kacamata. boro boro jelas, kalo ga pake kacamata tu muka orang orang yang gue liat rata semua -__- minus mata gue yaa sekitar 2,75 laah. itu belum silinder nya. makanya itu gue bener bener ga bisa tanpa kacamata gue.


dan dramatisnya JENG JENG JENG!!! kacamata kesayangan gue ilang! ilang sodara sodaraaaaaa!!!! *pasang musik dramatis ala ala sinetron*


kalo lo lo semua bilang "lebay banget sih kacamata ilang tinggal beli lagi" well that's not as simple as that. gue tau kacamata ilang itu bisa dibeli lagi. tapi yg cocok dan nyaman nya itu yang ga bisa di beli.
hmmmm mikirin tentang kacamata ,kayaknya asik juga kalo dijadiin perumpaan cinta.


sebelum gue keilangan "the lost sunGL" (kita sebut aja nama kacamata gue itu). gue sering banget yg namanya gonta ganti kacamata. baru sebulan beli ,liat kacamata lain yg lebih bagus eh beli lagi ,bulan berikut nya liat kacamata lain yg lebih bagus lagi eh beli dan ganti lagi. pokoknya ada kali 6 kali an gue gonta ganti kacamata. sampe akhirnya gue nemu si "the lost sunGL" ini di suatu pusat berbelanja dan sedang diskon. awalnya gue cuma liat liat aja tu kecemata, tapi pas sekali coba dan ngaca, BEUUUUHHHHHH rasanya tuh kaya ngeliat bidadari turun dari kayangan di tengah hari bolong (oke buat yg ini kalian boleh muntah dulu) dan langsung lah cus gue beli saat itu juga.


besok nya dengan senengnya gue pede pake si "the lost sunGL" kemana mana. FYI ,sebelum gue nemu si "the lost sunGL" ini ,gue jarang banget pake kacamata keluar keluar atau pas lagi jalan jalan. paling gue pake pas lagi dikelas pas baca. gue ga begitu peduli kalo gue gabisa liat orang orang dijalan dengan jelas. tapi beda sama si "the lost sunGL", itu pertama kali kacamata yg bisa bikin gue nyaman pake nya walaupun gue pake jalan jalan sekali pun.
bahkan sampe buat gue skrg lebih peduli untuk 'mau' ngeliat orang dengan jelas.
kacamata pertama yang bikin gue ga tertarik sama sekali buat beli kacamata kacamata lain yang lebih bagus atau model baru sekalipun.
kacamata yang pertama kali nya dengan pedenya gue mau pake buat difoto (padahal dulu gue paling anti difoto pake kacamata).


sampe akhirnya skrg kacamata itu ilang. ilang entah karna kecerobohan gue atau karna dia cuma sembunyi sementara. apapun alesannya itu ,itu membuat gue uring uringan. pernah ga sih lo galau cuma karna kacamata doang? bahkan tadi malem gue sampe mimpiin "the lost sunGL" :'(
sempet berniat cari pengganti ,tapi yg ada malah gue cari yang nyaris persis "the lost sunGL" dan tetep aja ga ketemu. tetep aja ga ada yang lebih cocok dan pas dari "the lost sunGL" :(((((


dan hari hari gue sekarang ga lebih ceria dibanding sebelum "the lost sunGL"ilang. gue skrg pake kacamata lama yg untungnya masih gue simpen. tapi cuma gue pake kalo emang lagi butuh aja. gue jadi ga begitu tertarik lagi ngeliat orang dengan jelas. dan gue balik menjadi si collector kacamata sampe nanti suatu saat gue bisa nemuin "the lost sunGL"atau mungkin yang lebih bisa bikin nyaman dibanding "the lost sunGL".


itu deh sedikit keisengan gue meng-analogi kan sebuah kacamata kesayangan gue ke cinta. sebenernya cinta itu sederhana lagi. lo gausah repot repot stalker sana sini cuma buat tau kepribadian seseorang (ini sih curhat kali) tapi dengan lo tau gimana dia memperlakukan benda kesayangannya aja lo udah cukup tau seperti apa orang yg lo suka itu ;)